Thursday, September 12, 2013

Racun BPA, apa itu?

Suatu ketika Saya sedang berada di sebuah supermarket, saya mencari sebuah botol minum untuk keperluan saya bepergian. Disana tersedia berbagai macam merk botol minum. Namun ada beberapa botol yang menarik perhatian saya: dimana pada botol tersebut tertuliskan "BPA FREE". Saya agak bingung dan kurang mengerti, apa itu BPA? Selain itu, harga botol tersebut juga termasuk mahal, di atas IDR 100.000. Saya tertarik dan akhirnya tetap membeli botol tersebut karena desain botol tersebut sangat bagus.
Namun, saya tetap penasaran dengan pengertian BPA tersebut. Apa itu? Mengapa botol dengan label "BPA FREE" ini memiliki harga yang cukup mahal? Padahal banyak botol merk lain dengan harga yang jauh murah. Sekembalinya di rumah, Saya segera membuka notebook dan browsing di internet mengenai BPA ini. Dan apa yang saya temukan mengenai fakta BPA ini sungguh sangat mengejutkan. Dan oleh karena itu, saya akan share untuk teman-teman pembaca sekalian. :)

Apa itu BPA?
BPA (Bisphenol-A) merupakan sebuah senyawa kimia yang biasanya digunakan dalam proses pembuatan plastik polikarbonat, yang merupakan bahan plastik yang bening dan kuat, yang banyak digunakan untuk pembuatan botol-botol minum, botol susu bayi, dan bahkan pada kepingan CD/DVD. Dalam struktur molekulnya, ikatan antar BPA pada polimer plastik tidak stabil seiring dengan waktu dan juga penggunaan. BPA ini dapat terlepas dari struktur polimer plastik. Dan biasanya, BPA ini dapat lebih mudah terlepas dari struktur polimer plastik jika terangsang panas (panas cahaya matahari, air panas, hawa panas dalam mobil).

Lalu, apakah BPA berbahaya bagi kesehatan kita? Itu semua tergantung dari seberapa besar konsentrasi BPA yang "terkirim" ke dalam tubuh kita. Ada batas toleransi yang telah ditetapkan oleh badan-badan kesehatan dunia. US Environmental Protection Agency telah menetapkan batas tolerasi intake BPA sebesar 0,05mikrogram/kgbb/hari. Kecil sekali bukan? Ketika kita memasukkan air panas ke dalam botol berBPA, tindakan tersebut akan menyumbang pelepasan BPA sebesar 0,5mikrogram/L.

BPA memiliki efek buruk bagi kesehatan tubuh, terutama jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama. Para peneliti menemukan bahwa BPA dapat menyebabkan kanker prostat, kanker payudara, pubertas lebih awal, perubahan sistem imun, mengganggu pengaturan hormon tiroid, dan masih banyak lagi. Bayangkan saja jika kita menggunakan botol dengan plastik yang mengandung senyawa BPA, ketika terkena panas, senyawa BPA itu mudah terlepas dari plastik dan akan larut dalam air minum yang berada dalam botol tersebut.


Setelah saya mengetahui informasi BPA ini, sekarang saya sudah mengubah pola hidrasi saya. Dulu saya suka membeli air minum dalam kemasan botol, dan kadang saya menggunakan ulang botol tersebut. Sekarang, saya lebih memilih untuk membawa sendiri botol minum dan mengisi air minum dari galon. Saya berpikiran, mahalnya harga sebuah botol itu sepadan dengan nilai kesehatan yang nantinya akan saya dapatkan. Mungkin kebanyakan orang enggan membeli botol minum yang baik karena alasan harga yang mahal, namun jika dihitung-hitung, meskipun saya membeli air minum dalam kemasan botol, jika ditotalkan, harganya justru bisa lebih mahal dari saya membeli botol minum ini. Botol minum dengan harga yang lebih mahal, namun dengan kualitas yang lebih baik, bisa tahan dan awet bertahun-tahun. 

Saya peduli dengan kesehatan tubuh saya sendiri. Kalau kamu? ;)


No comments:

Post a Comment